Sabtu, 26 Mei 2012

Cara Papa ASI Mendukung Proses Menyusui

image by : www.lactamilmama.com
Papa pasti sering mendengar bahwa proses menyusui sangat penting dan ASI Mama adalah yang terbaik untuk si kecil. Tapi apa Papa sudah tahu secara pasti manfaat dari ASI untuk Mama dan si kecil?
ASI memiliki manfaat tidak hanya untuk si kecil, tapi juga untuk Mama. ASI memiliki kandungan gizi yang lengkap dengan komposisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan kecil. ASI juga memiliki antibodi yang melindungi si kecil dari berbagai penyakit seperti diare dan infeksi saluran nafas. Selain itu, ada beberapa bayi yang memiliki alergi terhadap susu formula, tapi ASI tidak akan menyebabkan alergi terhadap si kecil. Rasa aman dan nyaman yang didapat si kecil dari proses menyusui juga sangat bermanfaat untuk perkembangan psikologis si kecil.
Sementara itu untuk Mama, proses menyusui membantu mempercepat proses pengecilan rahim, sebagai akibat dari refleks oksitosin yang terjadi saat menyusui. Menyusui eksklusif juga menunda masa subur, mempercepat pengembalian bentuk tubuh Mama ke saat sebelum hamil, serta mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara dan indung telur. Ikatan emosional yang didapat si kecil saat menyusui juga akan dirasakan oleh Mama. Selain itu, keuntungan untuk Papa juga bisa dirasakan dari segi ekonomis, karena ASI jelas jauh lebih murah daripada susu formula.
Faktor terpenting dalam keberhasilan Mama menyusui secara eksklusif adalah dukungan yang dia dapat dari Papa ASI. Apa yang bisa Papa lakukan untuk mendukung proses menyusui Mama?
  1. Proses menyusui adalah proses yang alamiah tapi tidak mudah. Pentingnya dukungan emosional Papa selama Mama menyusui tidak bisa dianggap remeh. Bila Papa memberikan dorongan dan penghargaan terhadap kerja keras Mama ini, Mama akan lebih mudah bertahan melalui kesulitan yang mungkin dia hadapi sebagai Mama baru, seperti puting lecet, penyumbatan saluran ASI, dan lain sebagainya.
  2. Posisi menyusui adalah kunci proses menyusui yang sukses. Bisa saja Mama sudah merasa posisi Mama sudah benar, tapi pada kenyataannya posisi menyusui masih kurang tepat. Papa sebagai ‘pihak ketiga’ bisa membantu Mama mengecek apakah posisi sudah tepat atau belum.
  3. Berikan pijatan ringan atau bawakan Mama segelas air saat Mama sedang menyusui. Hal sederhana ini akan membantu Mama lebih rileks dan nyaman, sehingga pada akhirnya ASI akan keluar lebih lancar.
  4. Papa juga bisa membantu memberikan ASI kepada si kecil. Setelah sekitar 3 minggu, Mama sudah bisa memompa ASI untuk disimpan dan diberikan kepada si kecil dengan botol. Hal ini bisa dilakukan di malam hari agar Mama bisa beristirahat lebih tenang, atau saat siang hari agar Mama bisa mendapatkan waktu menghilangkan rasa jenuh di luar rumah tanpa harus khawatir membuat si kecil kelaparan saat Mama pergi. Hal ini juga bisa mendekatkan Papa dengan si kecil
  5. Bila si kecil tidur di tempat tidurnya sendiri, Papa bisa membantu menggendong si kecil dan membawanya ke Mama saat si kecil terbangun di malam hari.
  6. Papa harus bisa jadi pelindung Mama dan si kecil. Bila ada kenalan yang mempertanyakan keputusan Papa dan Mama untuk memberikan ASI Eksklusif untuk si kecil, bantu Mama menjelaskan pentingnya ASI untuk si kecil. Berikan perlindungan yang terbaik untuk keluarga Papa.
  7. Bantu Mama melakukan perawatan bayi yang lain selain menyusui, seperti memandikan si kecil, menggantikan popok, atau memijat si kecil.
  8. Bila Papa sudah membantu sebisa mungkin tapi Mama masih menghadapi masalah dalam menyeimbangkan antara merawat si kecil, merawat rumah, dan menjaga diri sendiri, jangan segan meminta bantuan dari orang lain. Bila Mama menghadapi masalah menyusui seperti penyumbatan saluran ASI, pembengkakan payudara dan semacamnya, berkonsultasilah ke dokter dan klinik laktasi.
Proses menyusui akan terasa lebih mudah dan menyenangkan bila Mama dan Papa kompak, serta saling mendukung dan membantu satu sama lain. Pada akhirnya kerja sama ini tidak akan berhenti di proses menyusui saja, tapi di aspek parenting lainnya, sehingga Mama dan Papa bisa bersama-sama belajar menjadi orang tua yang hebat.

Sumber:
http://www.lactamilmama.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar