Rabu, 04 Juli 2012

10 Masalah Menyusui dan Solusinya


Walaupun menyusui adalah proses alamiah antara Mama dan si kecil, tapi baik Mama dan si kecil masih harus menjalani proses pembelajaran untuk mendapatkan proses menyusui yang nyaman dan menyenangkan. Sebelum mencapai target itu, ada 10 hal yang sering mengganggu proses menyusui.
1. Sakit saat menyusui
Puting yang terasa sakit di awal proses menyusui adalah hal yang wajar, terutama bila Mama adalah Mama baru. Tapi bila puting masih terasa sakit setelah lebih dari 1 menit, cek posisi Mama dan si kecil.
Solusi: Posisi yang benar adalah bila dagu dan hidung si kecil menyentuh payudara Mama dan mulut bayi menutupi lebih banyak areola di bagian bawah puting daripada bagian atas.  Bila posisi sudah benar dan proses menyusui masih menyakitkan bisa disebabkan oleh puting Mama  yang kering. Pakailah pakaian yang longgar dan hindari membersihkan puting dengan sabun. Krim berbahan dasar lanolin bisa Mama oleskan di antara proses menyusui.
2. Puting retak dan kering
Masalah ini bisa disebabkan oleh banyak hal: sariawan, kulit kering, kesalahan saat memompa ASI, atau kesalahan posisi menyusui. Pada minggu awal menyusui, Mama mungkin mengeluarkan sedikit darah dari payudara saat si kecil baru belajar menyusui atau Mama baru mulai belajar memompa ASI. Hal ini tidak akan membahayakan si kecil bila jumlahnya tidak terlalu banyak.
Solusi: Cek posisi menyusui (sesuai poin 1). Sebaiknya Mama menyusui lebih sering dengan periode lebih singkat, karena bila bayi terlalu lapar, hisapannya akan semakin kencang dan bisa melukai payudara Mama. Bersihkan puting yang terluka dengan air bersih saja. ASI Mama juga bisa membantu menyembuhkan luka Mama, jadi oleskan sedikit ASI Mama ke puting Mama sebelum dan sesudah menyusui. Bila semua sudah dicoba dan puting Mama masih terluka, coba gunakan krim lanolin yang khusus dibuat untuk Mama menyusui
 3. Saluran ASI yang tersumbat
Penyumbatan saluran ASI biasanya terjadi karena payudara yang terlalu penuh karena ASI lama tidak dikeluarkan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh BH menyusui yang terlalu ketat dan stress. Bila saluran ASI Mama tersumbat, akan ada gumpalan keras di payudara Mama yang terasa sakit bila disentuh. Bila Mama mulai demam, berarti penyumbatan mengakibatkan infeksi dan Mama harus segera ke dokter.
Solusi: Beristirahatlah yang cukup. Kompres payudara Mama dengan kompres hangat dan pijat payudara Mama untuk menstimulasi penyaluran ASI. Penyumbatan saluran ASI tidak berbahaya untuk bayi, jadi Mama bisa terus menyusui si kecil.
4. Payudara bengkak
Pembengkakan payudara mempersulit proses menyusui karena bayi sulit menghisap payudara Mama yang terlalu kencang
Solusi: Pijat payudara Mama dengan tangan sebelum menyusui agar ASI keluar dengan lancar dan payudara jadi tidak terlalu kencang, sehingga si kecil lebih mudah menyusui. Semakin sering Mama menyusui si kecil justru memperkecil resiko payudara Mama membengkak.
5. Mastitis
Mastitis adalah infeksi bakteri di payudara Mama yang ditandai oleh gejala mirip gejala flu, seperti demam, dan payudara yang sakit. Hal ini biasa terjadi di minggu awal setelah kelahiran, dan bisa juga terjadi saat proses penyapihan. Hal ini biasanya disebabkan oleh puting yang kering, penyumbatan saluran ASI, atau payudara yang bengkak.
Solusi: cara yang paling tepat untuk melawan infeksi ini adalah dengan antibiotik, kompres panas, dan rutin ‘mengosongkan’ payudara Mama. Pompa payudara Mama sampai daerah yang kemerahan menjadi tidak terlalu kencang. Mama masih bisa terus menyusui si kecil walaupun Mama terkena mastitis.
6. Thrush/sariawan
Thrush adalah infeksi di mulut bayi yang bisa menular ke payudara Mama. Infeksi ini menyebabkan gatal-gatal, sakit, dan bahkan ruam.
Solusi: Dokter Mama akan memberikan obat anti jamur untuk dioleskan di puting Mama dan di mulut si kecil. Baik Mama dan bayi harus mendapat pengobatan pada saat yang sama untuk mempercepat penyembuhan.
7. Produksi ASI sedikit
Bila dokter anak si kecil khawatir dengan penambahan berat badan si kecil yang dinilai kurang, produksi ASI Mama yang kurang banyak bisa menjadi penyebabnya.
Solusi: Penyusuan dan pemompaan payudara secara rutin bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Proses menyusui adalah proses supply and demand, jadi semakin banyak Mama menyusui si kecil, akan semakin banyak pula produksi ASI Mama.
8. Bayi tertidur saat menyusui
Selama bulan-bulan awal setelah kelahiran, bayi biasanya selalu mengantuk. Jadi tertidur saat menyusui adalah hal yang normal.
Solusi: Bila si kecil tertidur saat menyusui, stimulasi dia dengan menggelitik kakinya atau menggosok punggungnya. Masalah ini biasanya akan menghilang seiring si kecil semakin besar.
9. Puting rata.
Coba tarik puting Mama dengan jempol dan telunjuk Mama. Bila puting Mama justru tertarik ke dalam dan tidak menonjol ke luar, berarti Mama memiliki puting rata. Walaupun hal ini bukan masalah besar dalam menyusui asal Mama tahu trik menyiasatinya.
Solusi: Ada beberapa metode pemijatan yang bisa Mama cari di dunia maya unuk membantu Mama ‘mengeluarkan’ puting Mama. Selain itu, Mama bisa mencoba memompa payudara untuk mengalirkan ASI sebelum meletakkan si kecil di posisi menyusui.
10. Pengeluaran ASI terasa menyakitkan
Kadang bila payudara Mama mengeluarkan ASI dengan terlalu deras, payudara Mama akan terasa sakit. Beberapa Mama akan merasa seperti kesemutan dan Mama lainnya hanya merasa sedikit ngilu saja.
Solusi: Bila rasa kesemutan ini berubah menjadi rasa seperti tertusuk, Mama perlu mengecek apakah Mama terkena infeksi payudara. Bila Mama terkena infeksi (disertai gejala demam dan meriang), Mama perlu meminum antibiotik. Konsultasikan pada dokter untuk antibiotik yang aman untuk Mama menyusui, sehingga nutrisi si kecil tidak terganggu.

Sumber:
http://www.lactamilmama.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar