Sabtu, 05 Oktober 2013

Cara Dunia Memperlakukan Ibu Hamil

sumber foto : hasbihtc.com
Beberapa negara di Asia, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, hingga  Kutub Utara memiliki tradisi yang berbeda dalam menyambut kehamilan dan persalinan. Tapi  tujuannya sama, menyiapkan yang terbaik untuk ibu dan janin.
  • Cina. Begitu  mengetahui hamil, banyak wanita di Cina   mematikan telelpon seluler dan tidak akan menggunakannya sampai bayinya lahir. Di negeri  ini, beredar luas keyakinan bahwa komputer, microwave dan handphone bisa berdampak buruk pada janin, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, rompi antiradiasi untuk melindungi janin cukup populer, di negeri ini.
  • Jepang. Mayoritas perempuan jepang melahirkan tanpa menggunakan obat penangkal sakit, meskipun para dokter sering menawarkan epidural. Langkah ini ditempuh berkaitan dengan ajaran Budha tentang penderitaan. Mereka percaya bahwa proses melahirkan secara alami adalah persiapan untuk menghadapi dunia ibu yang lebih menantang.
  • Amerika Selatan. Ibuhamil di negara Amerika Selatan hanya menggunakan air hangat untuk mandi. Air  hangat diyakini bisa menyebabkan masalah peredaran darah, sementara air dingin bisa menyebabkan panggul kaku sehingga persalinan pun akan sulit.
  • Prancis. Ibu hamil di negeri ini mendapat jaminan sosial dan asuransi yang meliputi kelas pre-natal, kunjungan ke instansi kesehatan pascapersalinan dan 10 kali fisioterapi post-partum.  Dan mendapatkan tunjangan berupa uang dari pemerintah untuk membeli popok serta perlengkapan bayi lainnya. Semua persalinan di Prancis dibantu oleh bidan. Jika ada masalah serius dengan kehamilan, baru dokter kandungan akan turun tangan.   
  • Jerman. Ibuhamil wajib memiliki  bra baru, yang berukuran lebih besar  atau bra khusus dari maternity brand. Persalinan dibantu oleh bidan. Ibuhamil di negeri  ini lebih memfokuskan pada proses persalinan. Jika persalinan dilakukan secara cesar maka dianggap sebagai ‘kegagalan’. Ibuhamil yang bekerja akan mendapat perlakuan istimewa. Begitu atasan mengetahui ada karyawannya yang hamil,  ia tidak boleh memecatnya dan harus memberi kelonggaran. Ibuhamil bisa mengambil cuti  6 minggu sebelum melahirkan dan 8 minggu setelah persalinan. Selama cuti, gajinya harus dibayar penuh.      
  • Inggris dan Swedia. Ibuhamil di dua negeri ini tidak mendapat perlakuan khusus selama hamil. Adalah hal biasa melihat ibuhamil berdiri di kereta atau bus.  Kehamilan dianggap bukan hal  istimewa. Seseorang justru dianggap tidak sopan,  jika memberikan perlakuan istimewa pada ibu hamil.  
  • Belanda. Perempuan Belanda bisa memilih melahirkan di rumah sakit atau di rumah. Kenyataannya, lebih dari separuh ibuhamil memilih melahirkan di rumah. 
sumber : www.ayahbunda.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar