Aktivitas bayi pada minggu awal kelahirannya sering kali dihabiskan
di tempat tidur. Tidur bayi merupakan salah satu istirahat dari
kelelahan dan juga membantu dalam pertumbuhan bayi. Pada dasarnya
aktivitas tidur bayi dapat dibedakan menjadi enam tahapan, tahapan ini
akan berangsur angsur sesuai dengan aktivitas bayi. Salah satu contohnya
adalah beberapa bayi yang tidur nyenyak kemudian bangun tenang atau
menangis. Selain dari enam tahapan yang sangat berhubungan dengan
aktivitas tidur bayi, perubahan yang sering kali terjadi adalah suara
yang ditimbulkan bayi ketika tidur, bayi ngorok. Mengapa tidur bayi bayi
bisa ngorok, betulkah salah satunya dipicu oleh alergi?
Ketika bayi anda tertidur sering kali ditemui bayi yang memiliki
suara nafas seperti orang dewasa yang mendengkur. Bayi yang mendengkur
sering kali dianggap wajar, bayi yang tidur ngorok dianggap sebuah tanda
bahwa tidur bayi pulas dan memiliki kualitas yang baik. Meskipun sebuah
penelitian menghubungkan bahwa bayi yang sering kali ngorok memicu anak
menjadi gelisah dan hiperaktif. Penelitian terbaru bahkan menyatakan
gangguan pernafasan pada saat tidur (ngorok) akan menimbulkan gangguan
perilaku dikemudian hari, bahkan pada anak 9-69 akan menyebabkan nafas
terhenti dan dihubungkan dengan resiko anak yang hiperaktif. Usia bayi
dapat berpengaruh terhadap kecenderungan resiko hiperaktif. Pada bayi
yang sering tidur bersuara pada saat usia 6-69 bulan, 60% akan
meningkatkan hiperaktif pada usia 7 tahun. Hal ini menunjukan adanya
gangguan pernapasan yang membutuhkan perhatian sedini mungkin sehingga
harus segera dicari tahu penyebab utamanya.
Penelitian selanjutnya menghubungkan apabila bayi hanya mengorok dan
masih bisa beraktivitas dengan baik, masih mempunyai nafsu makan yang
tinggi dan tidak mengalami gangguan kesehatan lainnya maka dikatakan
normal. Penyebab bayi ngorok disebabkan adanya penyumbatan pada jalan
napas sehingga aliran udara yang masuk ke dalam tubuh bayi dan keluar
melalui hidung bayi tidak lancar sehingga mengakibatkan timbul bunyi
saat bayi menarik nafas ketika tidur. Penyumbatan pada saluran nafas
bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya berat badan
bayi yang berlebihan. Berat badan yang berlebihan pada bayi dapat
dilihat dari indek tinggi badan dan berat badan, apabila melebihi normal
dapat dikategorikan obesitas. Berat badan yang berlebihan ini yang akan
menyebabkan bayi anda tidur ngorok. Selanjutnya dapat dikarenakan
riwayat kesehatan bayi seperti alergi. Alergi dapat dikarenakan debu,
asap rokok, binatang atau beberapa benda lainnya. Apabila penyebab
utamanya dikarenakan alergi sebaiknya anda memastikan sumber utama
alergi sehingga dapat mengatasinya dan menghindari pemicunya.
Adapun cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi bayi yang ngorok adalah dengan mengubah posisi tidur
bayi dengan cara memiringkan, dengan cara ini akan membuat bayi menjadi
lancar dalam saluran nafas dan mengurangi suara ngorok. Sedangkan untuk
bayi yang ngorok dikarenakan kondisi kesehatan yang terganggu seperti
flu, dapat dengan cara menegakkan tubuh bayi kemudian menyangganya
dengan tangan dan mengusap dadanya secara perlahan. Anda juga dapat
mengatasi dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap kemudian menepuk
bagian punggungnya. Sebelum anda melakukan cara ini, pastikan terlebih
dahulu anak anda tidak selesai makan, karena akan mengganggu proses
pencernaannya. Meskipun pada dasarnya bayi yang ngorok akan sembuh
dengan sendirinya akan tetapi jika bayi ngorok disertai dengan keluhan
kesehatan lainnya sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk
mengurangi resiko kesehatan buruk pada bayi dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar