Sabtu, 02 November 2013

Betulkah Penyebab Bayi Ngorok adalah Alergi?

 Aktivitas bayi pada minggu awal kelahirannya sering kali dihabiskan di tempat tidur. Tidur bayi merupakan salah satu istirahat dari kelelahan dan juga membantu dalam pertumbuhan bayi. Pada dasarnya aktivitas tidur bayi dapat dibedakan menjadi enam tahapan, tahapan ini akan berangsur angsur sesuai dengan aktivitas bayi. Salah satu contohnya adalah beberapa bayi yang tidur nyenyak kemudian bangun tenang atau menangis. Selain dari enam tahapan yang sangat berhubungan dengan aktivitas tidur bayi, perubahan yang sering kali terjadi adalah suara yang ditimbulkan bayi ketika tidur, bayi ngorok. Mengapa tidur bayi bayi bisa ngorok, betulkah salah satunya dipicu oleh alergi?
Ketika bayi anda tertidur sering kali ditemui bayi yang memiliki suara nafas seperti orang dewasa yang mendengkur. Bayi yang mendengkur sering kali dianggap wajar, bayi yang tidur ngorok dianggap sebuah tanda bahwa tidur bayi pulas dan memiliki kualitas yang baik. Meskipun sebuah penelitian menghubungkan bahwa bayi yang sering kali ngorok memicu anak menjadi gelisah dan hiperaktif. Penelitian terbaru bahkan menyatakan gangguan pernafasan pada saat tidur (ngorok) akan menimbulkan gangguan perilaku dikemudian hari, bahkan pada anak 9-69 akan menyebabkan nafas terhenti dan dihubungkan dengan resiko anak yang hiperaktif. Usia bayi dapat berpengaruh terhadap kecenderungan resiko hiperaktif. Pada bayi yang sering tidur bersuara pada saat usia 6-69 bulan, 60% akan meningkatkan hiperaktif pada usia 7 tahun. Hal ini menunjukan adanya gangguan pernapasan yang membutuhkan perhatian sedini mungkin sehingga harus segera dicari tahu penyebab utamanya.
Penelitian selanjutnya menghubungkan apabila bayi hanya mengorok dan masih bisa beraktivitas dengan baik, masih mempunyai nafsu makan yang tinggi dan tidak mengalami gangguan kesehatan lainnya maka dikatakan normal. Penyebab bayi ngorok disebabkan adanya penyumbatan pada jalan napas sehingga aliran udara yang masuk ke dalam tubuh bayi dan keluar melalui hidung bayi tidak lancar sehingga mengakibatkan timbul bunyi saat bayi menarik nafas ketika tidur. Penyumbatan pada saluran nafas bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya berat badan bayi yang berlebihan. Berat badan yang berlebihan pada bayi dapat dilihat dari indek tinggi badan dan berat badan, apabila melebihi normal dapat dikategorikan obesitas. Berat badan yang berlebihan ini yang akan menyebabkan bayi anda tidur ngorok. Selanjutnya dapat dikarenakan riwayat kesehatan bayi seperti alergi. Alergi dapat dikarenakan debu, asap rokok, binatang atau beberapa benda lainnya. Apabila penyebab utamanya dikarenakan alergi sebaiknya anda memastikan sumber utama alergi sehingga dapat mengatasinya dan menghindari pemicunya.
Adapun cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi bayi yang ngorok adalah dengan mengubah posisi tidur bayi dengan cara memiringkan, dengan cara ini akan membuat bayi menjadi lancar dalam saluran nafas dan mengurangi suara ngorok. Sedangkan untuk bayi yang ngorok dikarenakan kondisi kesehatan yang terganggu seperti flu, dapat dengan cara menegakkan tubuh bayi kemudian menyangganya dengan tangan dan mengusap dadanya secara perlahan. Anda juga dapat mengatasi dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap kemudian menepuk bagian punggungnya. Sebelum anda melakukan cara ini, pastikan terlebih dahulu anak anda tidak selesai makan, karena akan mengganggu proses pencernaannya. Meskipun pada dasarnya bayi yang ngorok akan sembuh dengan sendirinya akan tetapi jika bayi ngorok disertai dengan keluhan kesehatan lainnya sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mengurangi resiko kesehatan buruk pada bayi dikemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar