Bumi
membawa banyak manfaat bagi seluruh penghuninya baik yang hidup di darat, laut
maupun udara. Diatas bumi banyak manusia biasa berteduh. Melepas lelah di bawah
pohon rimbun, mendengar gemericik air sungai, deru ombak yang bergulung-gulung
dan semua kenikmatan duniawi yang tidak mungkin kita hitung satu persatu.
Lalu apa
saja yang telah dilakukan oleh manusia dan makhluk Tuhan lain pada bumi?
Sudahkah mereka dan kita semua memperlakukan bumi dengan indah? Seberapa sering
kita ramah padanya? Sampah bekas pakai, asap rokok, asap pembakaran, asap
mobil, minimnya penyerapan air pada bumi karena pohon rindang yang ditebangi
demi gedung pencakar langit dan mungkin masih banyak perilaku manusia yang
terus membebani bumi. Namun, ternyata diluar itu semua ada sebuah cara yang
begitu alami yang bisa dilakukan makhluk perempuan untuk menyayangi, yaitu
menyusui.
Seperti
kita tahu, menyusui adalah sesuatu yang alamiah. Kucing menyusui anak-anak
kucing, monyet menyusui anak-anak monyet, kangguru yang selalu menggendong
anaknya kemana-mana pun menyusui bayi kangguru. Lucu, kagum dan membuat yang
melihatnya senyum sambil berpikir betapa Air Susu Ibu adalah yang terbaik. Bayi
kucing mencari payudara ibu kucing dan menghisap air susu ibu kucing, hal ini
juga berlaku pada tiap jenis fauna lainnya. Mereka tidak pernah berebut air
susu ibu pada fauna lain. Kucing tidak akan meminta air susu ibu kucing yang
kurang pada air susu ibu anjing. Bayi-bayi marmut selalu mencari air susu ibu
marmut dan tidak berusaha mencari air susu ibu kangguru dan fauna lainnya.
Manusia
sebagai makhluk berakal yang cerdas pastilah berusaha sekuat tenaga untuk
memberi yang terbaik bagi bayi mulai awal bayi lahir hingga tumbuh kembangnya
menuju dewasa. Menyusui pada manusia adalah sesuatu yang biasa kita lihat pada
sekitar. Betapa bahagianya ibu yang memberikan ASI, demikian juga yang
melihatnya. Pastilah si bayi mendapat tidak hanya sekedar air susu namun juga
kasih sayang, perhatian, suara detak jantung ibu, kehangatan pelukan ibu,
tatapan mata ibu dan anak dan masih banyak lainnya.
Menyusui
sangat membantu bumi untuk tetap mempertahankan beban bumi yang ditimpakan
selama ini. Beberapa fakta bahwa dengan menyusui kita juga sudah berkontribusi
menyayangi bumi, diantaranya :
- Menghemat sampah pembuangan seperti karton susu formula (susu sapi yang olah sedemikian rupa menjadi bubuk), kaleng susu formula, pembungkus dot, pembungkus botol, pembungkus pelengkap pemberian susu non ASI dengan media botol.
- Menghemat energi listrik seperti tidak harus memanaskan air panas dengan dispenser, atau memasak dengan kompor gas, listrik untuk mensterilkan botol dan perlengkapan lainnya.
- Menghemat air, hal ini jelas karena susu non ASI biasanya harus di cairkan untuk bisa dikonsumsi.
- Menghemat sampah segala keperluan pemberian dengan botol apabila sudah tidak bisa dipakai lagi dan tidak semua alat tersebut bisa di daur ulang.
- Mungkin masih banyak beberapa fakta lainnya yang bisa ditambahkan pada poin ini. Betapa dampak menyusui begitu positif bukan hanya pada generasi, tapi juga terhadap bumi.
ASI yang
berlimpah adalah harapan setiap ibu dan keluarga. Berbagai media disediakan
untuk hal ini mulai dari berbagai macam pompa ASI, pendingin ASI, hingga wadah
penyimpan ASI. Semua tetap bisa dilakukan dengan murah demi mengurangi sampah
pada beban bumi. Kita bisa memanfaatkan barang-barang pada rumah tangga seperti
sisa botol selai dan botol minuman berenergi sebagai wadah penyimpan ASI dengan
mencuci dan mensterilkannya. Bagaimana steril yang hemat energi? Botol bekas
pakai di cuci bersih dengan sabun, di lap bersih lalu jemur di bawah terik
matahari.
Lalu
wadah pembawa ASI, yang biasa dibawa ibu bekerja, bisa menggunakan termos yang
diisi es batu. Tentu saja tetap menjaga keutuhan es batu. Lebih hemat dan
termos bisa digunakan untuk wadah penyimpan yang lain. Tidak harus besar. Tidak
harus mahal.
Pompa
ASI pun beragam harga. Bagaimana agar ASI bisa tetap diperah agar terus
berpoduksi namun tetap hemat energi? Tetap bisa!
Hal ini
sangat mudah, aman, bersih, hemat dan bisa dilakukan dimana saja. Perah ASI
dengan tangan. Caranya: kondisikan tangan dan payudara dalam keadaan bersih.
Posisikan jempol pada aerola atas dan telunjuk pada aerola bawah. Tekan lalu
lepas maka ASI akan keluar dan siap ditampung pada wadah ASI yang sudah dicuci
bersih. Begitu seteruskan. Bisa posisikan pada jam 12-6, jam 3-9 dan tekan
bagian2 yang dirasa masih keras.
Mulai
sekarang dan seterusnya kita terus sayangi bumi, sayangi penghuni bumi, sayangi
peninggalan bumi demi anak cucu kita yang terus akan membawa jejak kebaikan
hingga hari akhir.
Mari,
sayangi bumi dengan menyusui.
Sumber :
aimi-asi.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar