Salah satu penyakit yang patut Mama waspadai selama masa kehamilan adalah Pre-Eclampsia,
yaitu kondisi yang sangat berpotensi dimiliki oleh satu dari sepuluh
wanita, dan dapat terjadi kapan saja selama pertengahan kedua kehamilan.
Mama positif didiagnosa pre-eclampsia bila setelah minggu ke-20
kehamilan Mama mengalami tekanan darah tinggi dan memiliki kandungan
protein di urine Mama.
Penyebab pre-eclampsia belum diketahui secara pasti, tapi
kondisi ini cenderung menurun dalam keluarga. Kondisi ini muncul di
dalam plasenta sehingga bayi akan tumbuh lebih lambat dibanding normal.
Bila Mama mengalami pre-eclampsia, kondisi kehamilan Mama tidak
bisa dinormalkan kembali, sehingga kehamilan Mama dan kondisi si kecil
akan diawasi dengan ketat. Bila masalah menjadi semakin serius,
satu-satunya cara untuk membalikkan kondisinya adalah dengan melahirkan
si kecil. Tekanan darah Mama bisa tetap naik sampai enam minggu setelah
proses persalinan, sehingga Mama memerlukan perawatan untuk
mengendalikan tekanan darah Mama.
Gejala Pre-eclampsia
Pada tahap awal, gejala luar pre-eclampsia tampak seperti gejala kehamilan normal, sehingga banyak wanita hamil yang didiagnosis pre-eclampsia yang terkejut karena merasa kehamilannya baik-baik saja. Gejala pre-eclampsia di antaranya adalah:
Pada tahap awal, gejala luar pre-eclampsia tampak seperti gejala kehamilan normal, sehingga banyak wanita hamil yang didiagnosis pre-eclampsia yang terkejut karena merasa kehamilannya baik-baik saja. Gejala pre-eclampsia di antaranya adalah:
1. Mama mengalami tekanan darah tinggi yang kenaikannya konsisten selama beberapa
minggu
2. Air seni Mama positif mengandung protein. Hal ini merupakan tanda adanya kerusakan pada ginjal
3. Bengkak pada kaki, tangan, mata kaki, bahkan di dalam mata dan leher
4. Berat badan Mama naik secara signifikan
minggu
2. Air seni Mama positif mengandung protein. Hal ini merupakan tanda adanya kerusakan pada ginjal
3. Bengkak pada kaki, tangan, mata kaki, bahkan di dalam mata dan leher
4. Berat badan Mama naik secara signifikan
Bila pre-eclampsia sudah cukup parah, Mama mungkin mengalami gejala berikut:
1. Sakit kepala yang berkepanjangan
2. Gangguan penglihatan, seperti sensitif pada cahaya, kehilangan penglihatan sementara, penglihatan ganda, atau rabun
3. Rasa sakit yang sangat atau rasa lembut di dada bagian atas
4. Mual dan muntah-muntah
2. Gangguan penglihatan, seperti sensitif pada cahaya, kehilangan penglihatan sementara, penglihatan ganda, atau rabun
3. Rasa sakit yang sangat atau rasa lembut di dada bagian atas
4. Mual dan muntah-muntah
Gejala pre-eclampsia parah bisa diikuti kejang-kejang, kondisi yang disebut Eclampsia dan berakibat serius untuk Mama dan bayi. Itu sebabnya wanita hamil dengan kondisi pre-eclampsia parah diberikan magnesium sulfat, sejenis obat pencegah kejang.
Efek Pre-eclampsia
Semakin awal dan semakin parah diagnosa Pre-Eclampsia terjadi, semakin besar resiko yang dihadapi Mama dan bayi dalam perut Mama. Sebagian besar wanita yang didiagnosa Pre-Eclampsia terkena Pre-Eclampsia yang tidak terlalu parah pada tahap akhir kehamilan, sehingga mereka dan bayi mereka akan baik-baik saja dengan perawatan yang layak.
Pre-eclampsia yang parah selama kehamilan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang menaikkan tekanan darah dan menghambat aliran darah, sehingga dapat mempengaruhi organ tubuh Mama seperti hati, ginjal, dan otak. Terhambatnya aliran darah ke rahim juga menghambat bayi Mama, seperti menghambat pertumbuhan, mengakibatkan air ketuban yang terlalu sedikit, dan placental abruption, kondisi di mana plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum persalinan. Itulah sebabnya bila kondisi pre-eclampsia Mama semakin parah, Mama akan disarankan untuk melahirkan bayi Mama lebih awal.
Semakin awal dan semakin parah diagnosa Pre-Eclampsia terjadi, semakin besar resiko yang dihadapi Mama dan bayi dalam perut Mama. Sebagian besar wanita yang didiagnosa Pre-Eclampsia terkena Pre-Eclampsia yang tidak terlalu parah pada tahap akhir kehamilan, sehingga mereka dan bayi mereka akan baik-baik saja dengan perawatan yang layak.
Pre-eclampsia yang parah selama kehamilan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang menaikkan tekanan darah dan menghambat aliran darah, sehingga dapat mempengaruhi organ tubuh Mama seperti hati, ginjal, dan otak. Terhambatnya aliran darah ke rahim juga menghambat bayi Mama, seperti menghambat pertumbuhan, mengakibatkan air ketuban yang terlalu sedikit, dan placental abruption, kondisi di mana plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum persalinan. Itulah sebabnya bila kondisi pre-eclampsia Mama semakin parah, Mama akan disarankan untuk melahirkan bayi Mama lebih awal.
Kondisi Beresiko Tinggi Terdiagnosa Pre-Eclampsia
Ada beberapa faktor yang mempertinggi resiko Mama terdiagnosa Pre-Eclampsia, yaitu:
Ada beberapa faktor yang mempertinggi resiko Mama terdiagnosa Pre-Eclampsia, yaitu:
1. Chronic Hypertension
Bila Mama memiliki tekanan darah tinggi sebelum kehamilan atau dalam paruh pertama kehamilan, Mama akan didiagnosa atas chronic hypertension dan dokter mama akan mengawasi Mama dengan ketat selama kehamilan Mama untuk memastikan tekanan darah Mama tetap terkendali dan bayi Mama tetap berkembang. Dokter Mama juga akan mengawasi Mama untuk gejala pre-eclampsia dan komplikasi lainnya.
2. Memiliki penyakit kelainan penyumbatan pembuluh darah, diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit autoimmune seperti Lupus
3. Memiliki kerabat (ibu, saudara perempuan, nenek, atau tante) yang terdiagnosa pre-eclampsia
4. Mengalami obesitas (indeks massa tubuh di atas 30)
5. Mengandung anak kembar atau lebih
6. Berumur lebih muda dari 20 tahun dan lebih tua dari 40 tahun
Bila Mama memiliki tekanan darah tinggi sebelum kehamilan atau dalam paruh pertama kehamilan, Mama akan didiagnosa atas chronic hypertension dan dokter mama akan mengawasi Mama dengan ketat selama kehamilan Mama untuk memastikan tekanan darah Mama tetap terkendali dan bayi Mama tetap berkembang. Dokter Mama juga akan mengawasi Mama untuk gejala pre-eclampsia dan komplikasi lainnya.
2. Memiliki penyakit kelainan penyumbatan pembuluh darah, diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit autoimmune seperti Lupus
3. Memiliki kerabat (ibu, saudara perempuan, nenek, atau tante) yang terdiagnosa pre-eclampsia
4. Mengalami obesitas (indeks massa tubuh di atas 30)
5. Mengandung anak kembar atau lebih
6. Berumur lebih muda dari 20 tahun dan lebih tua dari 40 tahun
Biasanya wanita hamil lebih beresiko terkena pre-eclampsia pada
kehamilan pertamanya. Tapi bila Mama sudah pernah terkena pre-eclampsia,
kemungkinan besar Mama juga akan mengalami pre-eclampsia pada kehamilan Mama berikutnya.
Pencegahan Pre-Eclampsia
Walaupun penelitian sudah dilakukan untuk mencari cara untuk mencegah pre-eclampsia, tapi hasilnya belum cukup jelas untuk memberikan rekomendasi yang pasti. Tapi ada penelitian yang menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 1500-2000 mg kalsium per hari memiliki penurunan resiko terkena tekanan darah tinggi dan pre-eclampsia sebesar 60-70%. Jadi konsumsilah makanan kaya kalsium seperti susu, yoghurt, keju, salmon, tuna, dan tahu.
Walaupun penelitian sudah dilakukan untuk mencari cara untuk mencegah pre-eclampsia, tapi hasilnya belum cukup jelas untuk memberikan rekomendasi yang pasti. Tapi ada penelitian yang menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 1500-2000 mg kalsium per hari memiliki penurunan resiko terkena tekanan darah tinggi dan pre-eclampsia sebesar 60-70%. Jadi konsumsilah makanan kaya kalsium seperti susu, yoghurt, keju, salmon, tuna, dan tahu.
Sumber:
http://www.babycenter.com/0_preeclampsia_257.bc
http://www.askdrsears.com/topics/pregnancy-childbirth/pregnancy-concerns/nutrition/how-boost-calcium
Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan Modern; Dr. Miriam Stoppard
http://www.lactamilmama.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar