Strategi menyusui yang
efektif salah satunya adalah mengkondisikan ASI mengalir lancar dan
deras. Kunci pancaran ASI yang adekuat dan memuaskan bayi terletak pada
adanya let down reflex (LDR) atau reflek pengeluaran ASI. Ketika
ibu berpisah dengan bayi karena pekerjaan, LDR sangat bermanfaat karena
membuat kegiatan memerah ASI jadi lebih efisien, menghemat waktu dan
tenaga dengan hasil perahan yang cukup banyak.
LDR dipengaruhi oleh kinerja hormon oxytocin yang efeknya pada kelenjar payudara adalah menyemburkan ASI (milk ejection).
Oxytocin menyebabkan kontraksi otot-otot myoepithel di sekeliling
alveoli mamae, atau kantong-kantong penyimpan susu, sehingga ASI
mengalir ke saluran ASI (duktus lactiferous) dan mencapai
sinus di belakang areola mamae (area berwarna hitam di sekitar putting
susu). Ketika bayi menghisap, ia akan menekan sinus dan ASI mengalir
keluar melalui lubang-lubang di puting susu. Butuh waktu beberapa detik
sampai menit untuk memunculkan LDR. Limapuluh persen wanita yang
menyusui dapat merasakan tanda-tanda LDR seperti ditusuki jarum
(cekit-cekit) pada payudara. Terasa atau tidaknya kehadiran LDR bukan
suatu tanda ada tidaknya LDR pada saat akan menyusui. Suatu kondisi yang
normal ketika LDR tak terasa kuat saat bayi beranjak besar.
- Pada minggu-minggu pertama pasca persalinan ibu merasakan mulas pada perut bawah akibat kontraksi uterus disebut “afterpains”
- Gaya hisapan bayi mengalami perubahan. Pada awal menyusu hisapannya pendek-pendek kemudian berangsur kuat dan lama sekali hisap dan bertahan begitu dalam beberapa menit
- Ibu merasa sangat rileks, tenang sampai mengantuk
- Ibu merasa sangat haus selama menyusui
- Bayi menelan ASI dengan kuat dan sering ditandai gerakan otot di depan telinga bayi
- Beberapa ibu mengalami tanda-tanda lain selama LDR berlangsung yakni rasa gatal, mual dan sakit kepala. Hormon oxytocin dikaitkan dengan hormon lain dalam usus yang menyebabkan mual. Rasa gatal biasanya di daerah payudara di bawah lengan karena respon pengeluaran oxytocin ataupun peningkatan aliran darah.
Hal-hal yang menghambat LDR
Normal adanya jika LDR
lebih lama muncul saat payudara diperah atau dipompa daripada saat
menyusui bayi. Banyak hal dapat memperlambat munculnya LDR atau bahkan
tidak terjadi reflek ini sehingga seolah-olah ASI tidak keluar padahal
ASI tetap tersedia di “pabriknya”. Hal-hal tersebut yaitu kecemasan,
nyeri, rasa malu, stress, kedinginan, konsumsi kafein yang berlebihan,
merokok, alkoholik, obat-obatan tertentu, pasca operasi payudara yang
menimbulkan kerusakan saraf, situasi krisis yang memproduksi adrenalin
yang ekstra sehingga mengurangi atau bahkan memblokade hormon oxytocin.
Tak jarang terjadi lingkaran setan dimana bayi rewel karena ASI keluar
sedikit dan lambat karena LDR belum muncul, sehingga si ibu menjadi
tegang, yang mengakibatkan LDR semakin lambat. Untuk mengantisipasinya
ibu mesti rileks.
Memancing LDR
LDR adalah suatu reflek
dapatan yang dapat dikondisikan, yang bisa dihadirkan. LDR bisa
dimunculkan dengan latihan-latihan dan membuat pancingan. Pancingan ini
mestinya dilakukan terlebih dulu sebelum memulai menyusui atau memompa
ASI supaya bayi menyusu lebih efektif dan efisien dengan kehadiran LDR.
Beberapa cara yang dapat dilakukan misalnya duduk dengan rileks, minum
segelas air, dan bernafas dalam-dalam. Ini lebih membantu daripada hanya
sekedar duduk dan langsung menyusui. Atau tentukan satu settingan
yang biasa dilakukan rutin sebelum menyusui. Bisa dalam bentuk
visualisasi, bernafas dalam dan rileks, atau minum secangkir minuman
dengan cangkir kesayangan atau minuman yang diyakini menenangkan.
Menggunakan pancingan terbukti sangat membantu memunculkan LDR dengan
memanfatkan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun perasa
tentang bayi anda, yakni dengan melihat foto bayi, mendengarkan tangisan
dan ocehannya, mencium bau pakaiannya, ataupun merasakan kelembutan
handuk yang sering dipakainya.
Kiat memancing LDR sebelum menyusui :
- mandi atau berendam di air hangat
- kurangi nyeri jika ada dengan minum analgesik ringan
- bersikap tenang dan mengalihkan pikiran yang membebani
- mendengarkan dan menikmati musik kesayangan
- melakukan skin to skin dengan bayi
- minum segelas air
- duduk dengan nyaman dengan punggung disangga busa empuk atau menyusui sambil berbaring
- berendam di bak air hangat bersama bayi
- melakukan massage ringan pada payudara dan merangsang puting susu dengan gerakan memutar-mutar puting dengan lembut
- mengompres payudara dengan air hangat
Kiat memancing LDR selama sesi menyusui :
- bernafas dalam sebagai teknik relaksasi
- menyanyi atau bersenandung
- menggunakan visualisasi. Membayangkan bisa merasakan sensasi atau tanda-tanda LDR. Atau membayangkan ASI dapat mengalir bagaikan air terjun. Bisa juga dengan melihat barang perlengkapan bayi dan meletakkan lembut di payudara.
- Menenangkan pikiran dan rileks dengan kondisi yang berkebalikan juga bisa dilakukan semisal nonton TV, membaca buku dan sebagainya
- Letakkan handuk hangat di dada dan punggung atau meminta pasangan memijat punggung dengan lembut
- Susui bayi bergantian antara payudara kiri dan kanan hingga LDR datang (jika aliran ASI sudah adekuat, susui bayi di satu sisi hingga bayi melepaskan hisapan, jangan ditukar-tukar dengan sisi sebelahnya)
- Lanjutkan melakukan massage dan tekanan lembut pada payudara selama menyusui
- Melihat foto bayi
- Mendengarkan rekaman suara tangisan bayi atau suara bayi saat menyusu
- Bawa selimut atau pakaian bayi yang habis dipakai lalu cium dan rasakan menjelang sesi memompa
Sumber : http://thedoctorundercover.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar